Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat
mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air
atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi
tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak
pelumas, dan susu merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat
gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain (Lohat,
2008).
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya,
terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang
melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup
juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak
disadari (Lohat, 2008).
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida
statis (fluida diam) dan fluida dinamis (fluida bergerak). Fluida statis
ditinjau ketika fluida yang sedang diam atau berada dalam keadaan setimbang.
Fluida dinamis ditinjau ketika fluida ketika sedang dalam keadaan bergerak)
(Kanginan, 2007).
Fluida statis erat kaitannya dengan hidraustatika dan tekanan. Hidraustatika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat
cair yang diam (Kanginan, 2007). Sedangkan tekanan didefinisikan sebagai gaya normal per satuan luas permukaan (Resnick,
1985).
Setiap fluida selalu memberikan tekanan pada semua benda yang bersentuhan
dengannya. Air yang dimasukan ke dalam gelas akan memberikan tekanan pada
dinding gelas. Demikian juga seseorang yang mandi dalam kolam renang atau air
laut, air kolam atau air laut tersebut juga memberikan tekanan pada seluruh
tubuh orang tersebut (Lohat, 2008).
Tekanan total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut pada
kedalaman 200 meter merupakan jumlah tekanan atmosfer yang menekan permukaan
air laut dan tekanan terukur pada kedalaman 200 meter. Jadi, selain lapisan
bagian atas air menekan lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga
atmosfer (udara) yang menekan permukaan air laut tersebut (Lohat, 2008).
Tekanan yang ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di atas dapat
dikatakan sebagai tekanan dalam karena tekanan itu sendiri berasal dari dalam
fluida sedangkan tekanan atmosfer dapat kita katakana tekanan luar karena
atmosfer terpisah dari fluida. Tekanan atmosfer (dalam kasus ini merupakan
tekanan luar) bekerja pada seluruh permukaan fluida dan tekanan tersebut
disalurkan pada seluruh bagian fluida. Oleh karena itu, tekanan total fluida
pada kedalaman tertentu selain disebabkan oleh tekanan lapisan fluida pada
bagian atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar (Lohat, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar