Air mendidih
pada temperatur 100º Celcius jika dalam kondisi tekanan atmosfer
(1013,25 milibar absolut). Apabila air dipanaskan di bawah kondisi
tekanan yang lebih tinggi maka titik didihnya juga akan meningkat.
Begitu pula sebaliknya, pada tekanan yang lebih rendah air akan mendidih
pada temperatur yang lebih rendah.
Pembangkit
Listrik Tenaga Uap menggunakan media air untuk mengkonversikan energi
kimia yang dimiliki batubara, menjadi energi listrik pada akhir proses.
Untuk menciptakan uap air kering dengan temperatur tinggi, panas harus
terus diberikan ke air melewati tiga fase: fase cair, fase campuran cair
dengan uap, dan fase uap saja.
Nilai energi
panas di tiap-tiap nilai tekanan dan temperatur sudah dibuat oleh para
ahli dan telah disusun menjadi tabel uap air (steam tables). Dengan
menggunakan steam table ini kita dapat menentukan entalpi spesifik
(jumlah energi panas yang dimiliki oleh uap air pada tiap kilogram nya),
entropi spesifik (bilangan abstrak yang menunjukkan peningkatan atau
penurunan dari panas yang diberikan atau ditolak pada suatu benda), dan
volume spesifiknya.
Gambar berikut adalah contoh dari steam table:
Apabila kita
memberikan energi panas ke air, maka hal ini disebut “entalpi spesifik
dari saturasi cair (the spesific enthalpy of the saturated liquid)”,
yang kita lebih mengenalnya dengan istilah panas sensibel. Jika kita
terus menambahkan panas, temperatur akan terus naik (pada tekanan
tertentu), dan apabila diteruskan temperatur akan berhenti naik dan air
akan mulai menguap. Nilai entalpi pada titik ini ditunjukkan di steam
table dengan simbol “hf”.
Jika panas
terus ditambahkan, air akan terus menguap, sampai semua air berubah fase
menjadi uap air. Nilai energi panas pada proses ini dinamakan “kenaikan
entalpi pada proses evaporasi (the increment of enthalpy for
evaporation)”, kita mengenalnya dengan istilah panas laten. Nilai dari
entalpi ini ditunjukkan dengan simbol “hfg” pada steam table. Pada titik
ini berarti kita telah memberikan energi panas melalui dua fase,
nilainya dinamakan “entalpi spesifik pada uap saturasi (the spesific
enthalpy of the saturated vapour)” dan ditunjukkan pada steam table
dengan simbol “hg”. Maka hf + hfg = hg dalam satuan kJ/kg.
Kita dapat
memanaskan uap air ini lebih lanjut, tetapi sekarang temperatur uap akan
naik. Proses ini dinamakan superheat dan nilai panasnya dinamakan
“kenaikan entalpi pada superheat (the increment of enthalpy for
superheat)”. Pada uap air superheat di titik manapun proses, entalpi
spesifiknya sama dengan kenaikan entalpi pada saturated liquid ditambah
kenaikan entalpi pada proses evaporasi dan kenaikan entalpi uap
superheat pada titik tersebut. Entalpi total dari titik superheat ini
ada di steam tabel, namun pada contoh di atas tidak disertakan.
Diagram Temperatur – Entropi
Diagram
temperatur-entropi (T-S Diagram) digunakan untuk lebih mudah memahami
proses titik mendidihnya air dan titik saturasi keringnya. Entropi
merupakan sebuah properti yang sulit untuk dijelaskan. Uap air yang
memiliki energi rendah berarti memiliki entropi yang rendah pula.
Jika
temperatur absolut pada saat panas diberikan, dikalikan dengan perubahan
entropi, maka hasilnya adalah sama dengan jumlah energi panas yang
ditambahkan selama proses. Sebaliknya, jika temperatur absolut pada saat
panas ditolak, dikalikan dengan perubahan entropi antara awal proses
dengan akhir proses, hasilnya sama dengan jumlah energi yang ditolak.
Bentuk dari
kurva air menguap/saturasi kering saat pressure air yang disertakan
lebih tinggi, maka entalpi yang dibutuhkan untuk evaporasi lebih rendah.
Saat kita memberikan energi panas selama proses evaporasi, uap air
basah akan bertahap mengering sampai ia mencapai titik saturasinya. Hal
ini berarti ia mencapai 100% kering.
The Critical Point
Jika kita
menaikkan tekanan air, kita akan menaikkan temperatur didih airnya, dan
pada diagram T-S akan menaikkan garis proses lebih tinggi. Dengan
melakukan hal ini, berarti kita lebih memendekkan garis evaporasi sampai
kita mencapai titik sekitar 221,2 bar abs dimana garis air mendidih
bertemu dengan garis saturasi kering dan dan tidak ada fase evaporasi
lagi sama sekali. Inilah yang dinamakan critical point. Temperaturnya
pada 374,15ºC, dan critical volumenya 3,17 dm3/kg.
Pada
pressure lebih tinggi dari 221,2 bar abs dinamakan supercritical. Jika
air pada kondisi supercritical pressure dipanaskan, temperatur air akan
naik sampai ia akan mengalami “flashes”, yaitu kondisi dimana air secara
instan berubah menjadi uap dan mulai menjadi uap superheated. Spesific
volume uap kering sama tidak ada perbedaan dengan spesific volume air.
Nah, untuk temperatur kapan air mulai “flushing” pada supercritical
pressure tidak dapat diketahui secara pasti.
Pembangkit
listrik tenaga uap dengan boiler supercritical biasanya beroperasi pada
tekanan kerja sekitar 250 bar abs. Dan transisi dari air menjadi steam
terjadi pada temperatur sekitar 385ºC.
sumber : artikel-teknologi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar